AP3I Indonesia

Jalan adalah komponen infrastruktur yang paling penting bagi masyarakat. Saat ini cara perkerasan lentur dan perkerasan kaku konvensional dirasakan kualitasnya tidak memuaskan, sehingga metoda jalan pracetak menjadi alternatif yang menjanjikan. Komponen jalan secara prinsip mentransfer beban kendaraan ke tanah dasar. Sudah cukup banyak inovasi jalan pracetak yang dikembangkan, sehingga sudah saatnya untuk disosialisasikan ke masyarakat. Kunci utama kesuksesan pembuatan jalan pracetak adalah penanganan kondisi tanah dasar yang tepat, perencanaan drainase yang baik, pemilihan tipe jalan pracetak yang tepat dan metoda pemasangan jalan pracetak yang sesuai prosedur.

A. Blok beton

Blok beton (con block) adalah material pracetak yang secara tradisional (non engineering road) digunakan masyarakat untuk perkerasan halaman, trotoar, dan jalan lingkungan. Durabilitas dari metoda ini sangat tergantung dengan persiapan tanah dasar pendukungnya. Jika tanah dasar dipersiapkan seperti layaknya perkerasan lentur atau kaku standar, maka durabilitas metoda ini dapat diharapkan sama dengan metoda jalan standar. Jika perkuatan tanah dasar sudah standar, maka pemeliharaan hanyalah dengan mengganti blok beton yang rusak. Dari segi fungsi, ada dua tipe blok beton yang ditentukan oleh cara pemasangannya, yaitu untuk trotoar dan untuk jalan lingkungan.

[table id=47 /]

B. Slab beton polos

Jalan pracetak yang terbuat dari beton polos merupakan substitusi dari desain perkerasan kaku konvensional. Kelebihan utama dari metoda ini adalah waktu pemasangan yang cepat untuk bisa segera difungsikan (antara 8 – 48 jam).

Pada kondisi tanah dasar yang baik, perkerasan kaku tidak menahan beban lentur, namun beton mempunyai sifat rangkak dan susut. Pada perkerasan kaku konvensional yang dicor di tempat, susut terbesar terjadi saat proses setting. Pada saat beton sudah keras, susut terjadi karena pengaruh cuaca. Jadi beton polos yang tidak diperkuat tulangan mengalami resiko keretakan akibat susut, yang akan memperpendek usia layan efektif jalan. Salah satu keunggulan jalan pracetak beton polos dibanding konvesional adalah keretakan akibat susut yang mungkin terjadi pada saat pembuatan bisa dikontrol dengan baik. Pada saat masa layan, teknik perbaikan perkerasan kaku juga dapat dilakukan secara pracetak.
Pada kondisi tanah sangat lunak, maka harus dilakukan perbaikan pada tanah dasar sebelum jalan pracetak diletakkan. Salah satu teknologi pracetak yang bisa digunakan adalah sistem cerucuk matras beton. Jika tanah dasar tidak memenuhi syarat, maka usia layan jalan akan pendek, dan perbaikannya sulit dilakukan.

[table id=48 /]

C. Slab beton bertulang

Jalan pracetak yang terbuat dari beton bertulang merupakan jalan berkinerja tinggi baik dari segi kecepatan maupun durablitasnya. Tulangan, selain untuk memperkuat ketahanan terhadap lentur, juga berfungsi menahan susut pada saat proses setting dan saat masa layan. Sistem ini juga mempunyai penyambung unik, yang disebut sebagai ‘dissipater’, yang berfungsi sebagai semacam ‘sekering’ (yang dapat diganti dengan mudah) jika jalan mengalami beban berlebih.

Sekalipun sistem ini mempunyai kinerja tinggi, pada kondisi tanah sangat lunak, tetap harus dilakukan perbaikan pada tanah dasar sebelum jalan pracetak diletakkan.

[table id=49 /]

D. Slab Beton Prategang

Jalan pracetak yang terbuat dari beton prategang (PPCP – Precast Prestressed Concrete Pavement) termasuk katagori jalan berkinerja tinggi, namun ada beberapa hal yang harus sangat diperhatikan jika masa layan jalan ingin dipertahankan sesuai dengan perencanaannya. Gaya prategang akan mampu meningkatkan kinerja struktur perkerasan hingga bebas retak, namun kondisi tanah dasar harus sesuai dengan spesifikasi dan beban layan jangan sampai melewati beban rencana. Jika kondisi tanah jelek dan atau terjadi beban berlebih sehingga menimbulkan kerusakan pada perkerasan, maka perbaikannya relatif lebih sulit.

Secara umum konfigurasi panel PPCP dibuat sepanjang per 100 m (40 Panel) dan distressing per 50 m antara Central Panel dengan Joint Panel, dimana panel tipe joint sebagai penghubung antar segmen PPCP. Dimana konfigurasi panel sbb : Joint (1) – Base (19) – Central (1) – Base (19) – Joint (1) (konfigurasi ini dapat berubah sesuai kebutuhan lapangan).

[table id=50 /]

E. Pembatas Jalan

Pembatas jalan dari beton pracetak yang mudah untuk dipindahkan (removable concrete barrier) merupakan alternatif dari bahan polimer konvensional. Keunggulan produk ini adalah dalam hal kekuatan dan berat, sehingga sulit untuk dipindahkan oleh pihak yang tidak berwenang dan memberi implikasi psikologis bagi pemakai jalan untuk mengikuti arah yang diinginkan pengelola lalulintas.

[table id=51 /]