AP3I Indonesia

Previous
Next

TURAP

Turap (sheet pile) adalah komponen konstruksi geoteknik yang berfungsi menahan beda elevasi permukaan tanah pada lokasi ekstrim, seperti pada batas timbunan atau batas galian. Komponen turap utamanya menahan momen lentur dalam menjalankan fungsinya. Sejak hadirnya komponen turap dari beton pracetak di pasar, material ini semakin lebih populer dibanding material turap baja tradisional.  

 

A. Turap datar

Turap datar dari bahan prategang dan pratarik (PC flat sheet pile) adalah material yang populer saat ini karena sistem produksinya relatif mudah seperti pada tiang pancang kotak. Komponen ini banyak dipakai untuk normalisasi sungai dan penahan galian.

[table “” not found /]


B. Turap Bergelombang

Turap bergelombang (corrugated sheet pile) adalah material turap yang kapasitasnya lebih besar dari turap datar. Bentuk bergelombang membuat sistem produksinya lebih kompleks, meskipun belum memerlukan mesin-mesin otomatis. Komponen ini banyak dipakai untuk normalisasi pantai dan penahan galian dalam yang memerlukan kapasitas momen yang besar.

[table “” not found /]


C. Dinding diafragma

Dinding diafragma (precast diaphragm wall) adalah komponen penahan galian dalam, yang biasa terjadi pada penggalian basement gedung, penggalian metoda top down, dan underpass. Hal yang membedakan dengan turap biasa adalah dalam metoda pemasangannya, yang tidak menggunakan cara pemancangan. Kelebihan metoda ini adalah dapat menembus lapisan tanah yang keras, yang terkadang diperlukan untuk mencapai kedalaman yang disyaratkan dalam perencanaan. Jika beban galian besar, maka dinding diafragma dapat dikombinasikan dengan angkur tanah (ground anchor).

[table “” not found /]


D. Dinding penahan tanah

Dinding penahan tanah (retaining wall) adalah komponen konstruksi geoteknik yang berfungsi menahan timbunan. Jika timbunan sangat tinggi, maka cara konvensional seperti dinding batu kali, kantilever beton, atau pun yang diperkuat dengan blok angkur akan sangat memakan tempat dan lama waktu pelaksanaannya. Dinding penahan tanah pracetak dengan konsep perkuatan tanah mandiri (precast reinforced earth) adalah suatu alternatif yang memberikan desain yang lebih efisien dan ramping karena menggunakan kuat geser tanah timbunan untuk menopang beban timbunan itu sendiri. Penggunaan material pracetak juga sangat mempercepat pelaksanaan. Ada dua jenis dinding penahan tanah pracetak yaitu dinding panel dan dinding blok.

[table “” not found /]


E. VSol® (VSL sistem panel penahan tanah)

Sistem panel VSol® mengkombinasikan panel beton dengan perkuatan tanah. Selain kerja struktural yang sangat baik, sangat cepat dalam pelaksanaan juga menghemat waktu dan biaya dibandingkan dengan solusi dinding penahan tanah konvensional. Sistem panel VSol® dapat digunakan untuk struktur temporer atau permanen dengan berbagai jenis material tanah dan tipe pondasi serta mengakomodir dalam berbagai bentuk desain. Dua jenis elemen untuk perkuatan tanah :

  1. VStrip – VSL polymetric strip. Adalah perkuatan sistem panel VSol® menggunakan VStrips atau friction ties yang terbuat dari bahan polyester berkekuatan tinggi yang dilapisi dengan polyethylene yang memberikan perlindungan terhadap fisik dan kimiawi. Penggunaan VStrips meningkatkan fleksibilitas dari sistem panel VSol® sebagai tahanan gesek antara polymetric dengan tanah. VStrips dikemas dalam gulungan 100 – 150 meter dan dengan pilihan kapasitas kekuatan : 30 kN, 50 kN, 70 kN dan 100 kN. Polimer strip dibuka gulungannya di lapangan dan melewati connetion dipanel yang berbentuk “V” sampai bagian belakan panel. Kemudian dilakukan penarikan ringan untuk menghilangkan slack dan memberikan ketegangan konstan melalui dinding, kemudian timbun dengan material tanah timbunan ditempatkan diatas polymeric tersebut dan dilakukan pemadatan tiap lapisan biasanya 300 mm. Sambungan VStrips hanya berbentuk U Slot internal pada bagian belakang menghadap beton, dibentuk dengan menggunakan cetakan tertentu yang dapat dipakai berulang kali.
  2. VSol® steel mesh ladder. Sistem perkuatan VSol® dengan steel mesh menciptakan interaksi perkuatan dan tahanan tarik secara maksimal sebagai bentuk perkuatan dinding VSol®. VSol® steel mesh terdiri dari tulangan arah longitudinal dan transversal yang dilas bersamaan dan dilakukan proses galvanisasi untuk memastikan daya tahan, material non galvanisasi dapat digunakan untuk dinding yang sifatnya temporer. Tulangan arah transversal disatukan (las) dengan tulangan arah longitudinal untuk memastikan optimasi dari trasfer beban. Sambungan menggunakan clevis dengan pemasangan yang sederhana dan cepat. Tahanan tanah dengan tulangan arah tranversal menjadi dominan bila dibandingkan tahanan friksi tanah dengan tulangan arah longitudinal. Hampir 80 % dari tahanan yang diciptakan oleh steel mesh berasal dari tulangan arah transversal berbanding 20 % berasal dari tulangan arah longitudinal.